Sabtu, 02 November 2013

TURIS DI PANTAI KUTA MULAI BERKURANG

Pantai Kuta yang dulu menjadi primadona bagi turis asing, kini mulai ditinggalkan. Mereka pergi bukan karena ada tsunami atau masyarakatnya yang sudah tidak ramah, melainkan karena sampah yang menggunung di tepi pantai. inilah salah satu hal yang merugikan bangsa indonesia karena samapah, sampah yang menumpuk membuat turis kurang menyukai tempat pariwisata yang ada di indonesia. Pantai yang pasirnya putih bersih itu kini jorok dan kotor. Pasalnya, sampah-sampah dari tengah laut memenuhi sepanjang pantai. Ada sampah plastik, kayu, daun, dan barang-barang bekas lainnya. Walhasil, panorama pantai itu menjadi tak sedap dipandang mata. Kondisi seperti ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa bulan lalu, kejadian yang sama pernah terjadi. Tapi tak separah saat ini. Waktu itu, wisatawan masih bisa 'memakluminya' karena sampah yang terbawa arus laut ke daerah tak sebanyak sekarang. “Jika dibandingkan dengan dua hari lalu, tumpukan sampah hari ini lebih banyak. Kami sudah mengerahkan tiga alat berat sejak pagi,” kata Kepala Satuan Tugas Pantai Kuta, Gusti Ngurah Tresna, di Denpasar, Senin (21/1/2013). Menurut dia, tumpukan sampah itu berasal dari berbagai daerah di Jawa yang terbawa arus laut. “Hal itu diperparah dengan hujan lebat yang mengguyur Kuta dan sekitarnya,” katanya menambahkan. Tumpukan sampah tersebut telah diangkut dengan 100 truk yang hilir mudik dari Kuta menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar. “Seratus truk dari tadi memuat sampah itu dan dibawa ke TPA. Belum lagi sampah yang masih menggunung di tempatkan sementara di dekat kuburan Kuta,” ujarnya. Tak hanya petugas kebersihan Unit Reaksi Cepat (URC) dari Pemerintah Kabupaten Badung, ribuan pedagang dan petugas Satgas Pantai Kuta juga ikut terlibat membersihkan kawasan wisata internasional itu. Akibat adanya tumpukan sampah dalam tiga hari terakhir, lanjut Tresna, wisatawan mancanegara enggan berjemur atau bermain selancar di Pantai Kuta. Beberapa turis sempat mengeluhkan kotornya kawasan bibir pantai karena tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan wisatawan. “Saya lihat kunjungan agak menurun. Tetapi masih ada saja wisatawan yang datang, karena kita berikan pengertian bahwa ini alam dan kami berupaya membersihkannya,” ucapnya. [] MJ/Antara

0 komentar:

Posting Komentar