Selasa, 05 November 2013

Konferensi Sanitasi Dan Air Minum Nasional (KSAN) 2013 Akan Dihadiri 1.500 Peserta

JAKARTA - Konferensi Sanitasi Dan Air Minum Nasional (KSAN) Tahun 2013 akan menggelar dua agenda besar, yaitu konferensi dan festival, dan akan dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta dari berbagai pihak, yaitu kementerian, instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, sekolah, pihak swasta, dan mayarakat umum. Menurut Direktur Pengembangan Air Minum (PAM, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, Ir Danny Sutjiono, Festival 'Sanitation City' KSAN akan mengangkat tema “Pengamanan Air Minum dari Hulu ke Hilir”, dan akan menampilkan sejumlah acara manarik, yaitu pameran, aktivitas komunitas, mini talkshow, pertunjukan boneka, hiburan musik, hingga beragam perlombaan yang menyediakan berbagai hadiah. "KSAN 2013 akan digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada 29-31 Oktober 2013," kata Danny Sutjiono ketika tampil pada acara Cofee Break TV ONE di Studio TV ONE di Jakarta, pekan lalu. Kegiatan konferensi, katanya, akan diisi oleh berbagai diskusi dan talkshow dengan menghadirkan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan para pemangku kebijakan dan pelaku lainnya. Penyelenggaraaan KSAN juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan sinergi semua pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, serta masyarakat akan pentingnya sanitasi dan air minum. Kementerian PU, kata Direktur PAM itu, hingga kini selalu mendukung langkah-langkah positif bagi kemajuan sanitasi dan air minum di Indonesia. Menurutnya, air minum dan sanitasi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, oleh karena itu perlu sinergi dengan banyak pihak, baik antar-pelaku pemerintah maupun non-pemerintah untuk memastikan keberlanjutan penyediaan akses sanitasi dan air minum yang layak bagi masyarakat. Sementara itu menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dr. Dedy S. Priatna, KSAN merupakan agenda rutin dua tahunan, dan tahun ini bertemakan “Sanitasi dan Air Minum untuk Indonesia Lebih Sehat”. "Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional digagas oleh Pokja AMPL Nasional, selain untuk memperkuat komitmen pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia, juga untuk meningkatkan kepedulian dan sinergi semua pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, serta masyarakat akan pentingnya sanitasi dan air minum," katanya. Berdasarkan data Susenas BPS 2012, menurut dia, status terkini peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi, masih memerlukan peningkatan. Untuk akses air minum, untuk tingkat nasional baru mencapai 58,05 persen. Tingkat pertambahan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi, katanya, juga belum dapat mengimbangi pesatnya tingkat pertumbuhan penduduk. (ditpam/yss)

0 komentar:

Posting Komentar