Minggu, 03 November 2013

gara-gara kekurangan air 4 T jadi korban

JAKARTA] Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang melakukan studi untuk menyalurkan air waduk Jati Luhur disalurkan ke DKI Jakarta dengan menggunakan pipa. “Untuk sekarang Kementerian PU sudah memastikan air tersebut akan dibawa dengan menggunakan dua pipa, dan anggarannya untuk pengadaan pipa dan sebaginya menghabiskan dana kira-kira Rp 4 triliun,” kata Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PU, Mochamad Amron, kepada SP, Kamis (15/12). Menurut Amron, dua pipa yang disediakan berukuran sukup besar karena harus mempu membawa air baku sebanyak 10.000 meter kubik per detik. Ia mengatakan, untuk membuat penyaluran dengan pipa itu pihaknya akan bekerjasama dengan pihak swasta. Namun, Amron belum menyebut nama perusahaan swasta yang akan bekerjasama dengan Kemen PU untuk hal tersebut. Amron mengatakan, tanggungjawab dan kewajiban Kemen PU dalam pengadaan air baku untuk DKI Jakarta adalah mengalirkan air baku waduk Jati Luhur untuk Jakarta. Selain itu, tentu Kemen PU terus merawat dan menjaga aliran air tersebut agar tidak kurang serta terganggu sampai Jakarta. Menurut Amron, saluran air Citarum Barat untuk Bekasi dan DKI sekarang ini banyak sekali masalah, seperti banyak pencurian air oleh masyarakat, jalan inspeksi dipakai untuk jalan pabrik. “Memang kita selalu mencegah dan menertibkan, tapi tetap saja terjadi,” kata dia. Ia mengatakan, kalau pakai pipa, selain air sulit dicuri, juga terjamin kebersihannya. “Saluran yang ada sekarang tetap dipertahankan karena air dari Jati Luhur selain untuk minum juga untuk pengairan sawah, dan lain-lain,” kata dia. Menurut Amron, selama ini dan sampai sekarang ketersediaan air baku untuk DKI selalu defisit. Lebih jauh Amron mengatakan, untuk menjaga saluran air Jati Luhur dengan lainnya termasuk waduk, Kemen PU telah merekrut calon Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). “Biar dengan adanya PPNS, yang melakukan pencurian air serta merusak jalan inspeksi dan sebagainya akan bewrhadapan dengan hukum,” kata dia. Ketika ditanya, apa ada rencana untuk membangun waduk baru, ia menjawab rencana untuk itu sudah ada tetapi selalu terkendala pembebasan lahan. “Di daerah Banten sudah ada rencana membangun satu waduk, namun masih terkendala pembebasan lahan,” kata dia. [E-8] beginilah nasib pemerintah yang tidak memperhatikan lingkungan sampai-sampai 4 triliun hanya untuk mendatangkan air baku ke DKI.

0 komentar:

Posting Komentar