Selasa, 05 November 2013

Direktorat PAM Ekspose Program Pengembangan Air Minum TA 2014

Jakarta – Direktorat Pengembangan Air Minum (PAM) Ditjen Cipta Karya, Kementerian Umum RI pada tahun anggaran 2014 merencanakan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang tersebar di 393 kabupaten/kota dan tersebar di seluruh 32 provinsi di Indonesia (tidak termasuk Provinsi DKI Jakarta). Menurut Direktur PAM Ir Danny Sutjiono pada acara Paparan Ekspose Pengembangan Air Minum Tahun Anggaran (TA) 2014 di Jakarta, Jumat (21/6), pembangunan SPAM terbagi ke dalam beberapa jenis dan tersebar di beberapa wilayah yang telah ditentukan berdasarkan tingkat prioritas kebutuhan. Acara Paparan Ekspose Pengembangan Air Minum Direktorat PAM TA 2014 itu dihadiri Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Imam S. Ernawi dan para pejabat di lingkungan Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU. Menurut Danny Sutjiono, pembangunan SPAM pada TA 2014 terdiri atas SPAM terafiliasi, SPAM di kawasan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), SPAM di kawasan khusus, SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK), SPAM Perdesaan, dan SPAM regional. Untuk lokasi SPAM terfasilitasi, menurut Direktur PAM, akan diprioritaskan terhadap 170 perusahaan daerah air minum (PDAM) yang telah mendapat rekomendasi Ditpam berdasarkan kajian yang diterbitkan BPPSPAM. “Jika dari daftar 170 lokasi kegiatan sudah diselesaikan, maka usulan lokasi baru merupakan kegiatan optimalisasi SPAM bagi PDAM yang masuk kurang sehat atau PDAM sakit, dengan tingkat kebutuhan tinggi. SPAM terfasilitasi juga dimanfaatkan untuk mendukung program penurunan kehilangan air dan efisiensi pemakaian energi pada SPAM terbangun,” katanya. Sedangkan pembangunan SPAM di kawasan MBR, menurut Danny Sutjiono, akan dikhususkan di kawasan rumah susun hunian, kawasan kumuh, nelayan, serta mengoptimalkan SPAM IKK untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dengan jumlah SPAM terbangun sebanyak 396 SPAM. Kemudian pembangunan SPAM di kawasan khusus, terutama diprioritaskan di kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet), di daerah pemekaran, kawasan perbatasan, dan kawasan pelabuhan/perikanan. Pembangunan di kawasan ini akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pengelola, terutama untuk pembangunan hidrant umum dan sambungan rumah. Direktorat PAM juga pada tahun 2014 merencanakan untuk membangun SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) di 229 lokasi, khusus untuk program optimalisasi IKK bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan SPAM perdesaan direncanakan akan dibangun di 1.622, diprioritaskan di kabupaten yang berada di wilayah prioritas penanganan. “Pembangunan SPAM perdesaan diprioritaskan di desa yang termasuk dalam daftar desa rawan air berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, dengan mempertimbangkan sumber air yang tersedia,” kata Danny Sutjiono. SPAM perdesaan, menurut Direktur PAM, akan dibangun di lokasi yang sudah memiliki kesiapan lembaga pengelola, apakah berupa unit pelaksana teknis daerah atau kelompok masyarakat, sehingga SPAM terbangun bisa bermanfaat maksimal karena ada pihak yang mengoperasikan, memelihara dan mengelolanya. Sedangkan pembangunan SPAM regional pada TA 2014 direncanakan akan dibangun di 50 lokasi yang tersebar di 16 provinsi, dengan memerhatikan adanya kerja sama (MOU) antar-daerah kabupaten/kota yang difasilitasi oleh pemerintah provinsi, serta telah memiliki rencana induk SPAM. Sedangkan rencana program penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) untuk TA 2014, menurut Direktur PAM, akan dilaksanakan di desa yang sebelumnya belum pernah mendapatkan program Pamsimas, dan memiliki sumber air baku di wilayah desa setempat. “Program Pamsimas juga harus didukung oleh adanya kesanggupan masyarakat untuk memenuhi beberapa persyaratan, misalnya tersedianya Kader Pembedayaan Masyarakat bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan atau Kader AMPL, serta bersedia menerapkan pedoman dan petunjuk teknis Pamsimas,” kata Danny Sutjiono. (ditpam)

0 komentar:

Posting Komentar