Sabtu, 02 November 2013

pemahaman sanitasi beserta contoh-contohnya

Sanitasi lingkungan erat kaitannya dengan perilaku tertib menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan tempat kita berada. Tujuannya, untuk mencegah diri sendiri dan lingkungan bersentuhan langsung dengan kotoran (buangan rumah tangga/tinja) atau bahan buangan berbahaya lainnya (limbah industri atau limbah rumah tangga). Dalam kaitannya dengan lingkungan di sekitar kita, sanitasi terhadap lingkungan berarti segala sesuatu yang berbentuk upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitar kita. Upaya tersebut bisa berupa segala cara untuk menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya membuang sampah pada tempatnya atau melakukan segala cara untuk pengolahan sampah tersebut. Dengan demikian, sampah tak menjadi tumpukan yang sia-sia hingga akhirnya dapat memberikan dampak negatif pula pada kesehatan lingkungan (sebagai penyebab wabah banjir karena adanya pendangkalan sungai). Sanitasi terhadap lingkungan telah dilakukan sejak masa kehidupan masyarakat dalam kebudayaan Lembah Hindus, juga pada masyarakat Bangsa Romawi. Salah satu bentuknya saat itu adalah penyaluran air bersih kepada penduduk yang berasal dari sumur-sumur mata air setempat. Sedangkan, peristiwa gagalnya sanitasi terhadap lingkungan yang tercatat dalam sejarah adalah peristiwa wabah penyakit pes yang berjangkit di Eropa sehingga memakan banyak korban penduduknya. Peristiwa tersebut mencapai puncaknya pada abad pertengahan di Eropa. Nah gimana jika karena sanitasi yang buruk di Indonesia ini, wabah penyakit pes ini akhirnya menjangkit bangsa Indonesia ini, oleh karena itu kita sebagai warga Negara yang baik harus berusaha dengan semaksimal mungkin menjaga lingkungan kita. Perilaku untuk Mendorong Sanitasi Lingkungan Sanitasi terhadap lingkungan paling mudah dilakukan dengan mengotrol penyediaan air sehingga ketersediaannya berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Air merupakan zat yang paling penting untuk menunjang kehidupan kita. Selain untuk diminum, air banyak diperlukan pula untuk keperluan sehari-hari. Perilaku yang menunjang kegiatan tersebut paling sederhana pun memerlukan air sebagai pendukungnya, yaitu mencuci tangan. Mencuci tangan adalah perilaku sederhana untuk mendorong terwujudnya sanitasi terhadap lingkungan. Bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Untuk mencegah diri pribadi maupun lingkungan di sekitar tercemar dari kotoran ataupun bahan lainnya yang dapat membahayakan, cara paling mudah dilakukan dengan mencuci tangan dengan bersih, ditambah memakai sabun yang sesuai. Tangan kita akan mudah menjadi media perantara perpindahan kotoran tadi, dengan berpindah ke dalam tubuh kita ataupun ke tangan orang lainnya. Dengan membersihkan tangan setiap kita membutuhkannya, terutama jika hendak makan, kita telah berusaha memutus mata rantai perpindahan kotoran tersebut. Dengan demikian, secara tidak langsung, kita telah mendorong untuk terwujudnya sanitasi terhadap lingkungan di sekitar kita. Segala upaya dalam menjaga atau mendorong kebersihan dan kesehatan lingkungan, antara lain dilakukan dengan cara: • Penggunaan larutan kebersihan: sabun cuci, lisol, karbol, pemutih • Penggunaan teknologi sederhana: pemakaian septic-tank untuk menyalurkan buangan rumah tangga sehari-hari (tinja). • Latihan-latihan proses menjaga kebersihan dan kesehatan: mencuci tangan menggunakan sabun atau menggosok gigi sebelum tidur. Sanitasi Lingkungan dan Air Aspek penting yang terkait erat dengan sanitasi terhadap lingkungan adalah air, yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Pada pembahasan ini, kegiatan sanitasi tersebut berperan dalam hal-hal berikut ini: • Menjaga kesehatan, alasannya air sangat berperan penting dengan buruknya kesehatan masyarakat, dikaitkan dengan pengelolaan (pengumpulan atau pembuangan) limbah yang kurang baik. • Penggunaan air, air yang digunakan saat membuang limbah menggunakan toilet siram akan menghabiskan 19 liter air dari keseluruhan keperluan keluarga. Menurut penelitian, air yang dibuang menggunakan toilet siram akan sekitar 40% dari keperluan seluruh keluarga. • Pengelolaan air buangan, air buangan yang berasal dari limbah rumah tangga dan limbah industri hendaknya dikelola dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai limbah air buangan tersebut malah menjadi bumerang terhadap kehidupan manusia di sekitarnya. Dewasa ini, tak jarang terdengar air minum yang tak layak pakai lagi sehingga kebanyakan orang lebih memilih menggunakan air mineral instan daripada menjerang air minumnya sendiri. Tidak salah, tetapi jika kita dapat memberdayakan sumber mata air yang ada, mengapa kita tak secara optimal untuk memberdayakannya? • Pembentukan selokan yang memadai, pembangunan selokan-selokan yang akan mengalirkan terutama air hujan sangatlah penting untuk dilakukan. Aliran air hujan yang kurang layak bisa menimbulkan bencana lain bagi kehidupan manusia, antara lain bencana banjir yang melanda pada saat musim penghujan tiba. Pengelolaan kebersihan pun tak kalah pentingnya, jangan sampai selokan yang sudah tersedia dengan memadai ternyata dimampati oleh tumpukan sampah yang menghadang aliran air hujan menuju tempat seharusnya. Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan Publik Sanitasi lingkungan disebut-sebut pula ada hubungannya dengan sanitasi ekologi. Artinya, segala daya upaya dan proses untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dari berbagai limbah rumah tangga dari air yang didaur ulang kembali karena mengandung berbagai jenis limbah rumah tangga tadi. Tujuan utama dari kegiatan sanitasi ekologi ini adalah: • Untuk mengurangi risiko kesehatan yang buruk dikaitkan dengan sanitasi terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh sumber mata air yang sudah terkontaminasi dan buangan/limbah rumah tangga atau industri. • Untuk mencegah pencemaran terhadap sumber mata air terutama berupa air permukaan dan air tanah. • Untuk menggunakan kembali energi atau gizi yang terkandung dalam limbah-limbah buangan di lingkungan sekitar. Pembahasan tentang sanitasi ekologi ini memang belum begitu populer, bahkan terasa ekstrem bagi telinga seorang awam. Mana mungkin, kita dapat menggunakan kembali sesuatu yang telah dibuang dan tak layak dikonsumsi? Ternyata, hal tersebut tak mustahil untuk dilakukan dan mungkin untuk saat sekarang ini diperlukan biaya yang sangat mahal untuk melakukannya. Jika semuanya sudah membudaya dan menjadi lumrah, risiko mahalnya biaya yang ditanggung tak akan menjadi masalah lagi, dan kita akan menjadi terbiasa meminum air langsung dari keran sumur pompa tanpa harus dijerang terlebih dahulu. Lembaga kesehatan dunia WHO dan UNICEF menyatakan bahwa sanitasi lingkungan yang memadai, antara lain tersedianya fasilitas berikut: • Sarana dan prasarana langsung menuju selokan sebagai buangan publik. • Sarana dan prasarana langsung menuju tempat buangan limbah rumah tangga khususnya berupa septic-tank. Rumusan kedua lembaga kesehatan dunia tersebut dilakukan pada saat dilakukan program “Joint Monitoring” untuk air dan sanitasinya. Diharapkan, banyak negara akan menerapkan kebijakan ini secara bertahap sesuai dengan kemampuan masing-masing. Urgensi Sanitasi Lingkungan Tak pelak lagi, pembahasan singkat mengenai segala daya yang berhubungan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan dari kotoran atau bentuk limbah lainnya. Pada akhirnya, kegiatan tersebut tak akan mudah dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian yang tak terelakkan lagi. Dengan demikian, sudah selayaknya kita masing-masing punya peran, minimal dalam lingkungan rumah tangga atau keluarga, untuk mengoptimalkan kegiatan sanitasi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lingkungan keluarga kegiatan sanitasi yang bisa dilakukan berupa kegiatan-kegiatan sederhana dan bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga,antara lain: • Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan rumah, meskipun hanya tersedia lahan kecil. Untuk mengatasinya dapat menggunakan pot-pot yang bisa ditanami jenis-jenis tanaman pilihan masing-masing yang ada dalam anggota keluarga. Penghijauan ini penting dilakukan sebagai penyedia udara bersih di sekitar lingkungan rumah tangga. • Memeriksa dan mengelola dengan baik saluran pembuangan air kotor sebagai limbah rumah tangga dan juga saluran air hujan agar selalu layak dan memadai, sehingga tak akan merugikan lingkungan sekitar. • Melakukan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga dengan membuangnya pada tempat yang disediakan, lalu melakukan kegiatan pemrosesan sampah tersebut jika memungkinkan, misalnya dibuat sejenis kompos atau melakukan kegiatan daur ulang dari sampah tersebut. • Menggalakkan gerakan kebersihan di lingkungan sekitar rumah, dengan cara melakukan gotong royong atau kerja-bakti di lingkungan rumah, sedikitnya untuk membersihkan selokan yang ada di lingkungan sekitar rumah tersebut. Sanitasi Lingkungan di Tengah Isu Global Warming Sanitasi lingkungan merupakan usaha yang baik untuk bisa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pelaksanaan sanitasi lingkungan bertujuan agar masyarakat memiliki kehidupan lingkungan yang nyaman dan bersih. Masyarakat bisa melakukan berbagai macam program sanitasi lingkungan untuk bisa mewujudkan kehidupan yang bersih dan nyaman. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi sanitasi air dari berbagai macam polusi dan kegiatan lain yang tentu saja berdampak baik terhadap pengurangan pemanasan global (global warming) yang kini tengah menjadi isu hangat di dalam kehidupan bermasyarakat. Hal pertama yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan sanitasi lingkungan adalah mengurangi polusi, yakni masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke air atau udara. Hal ini bisa memicu terjadinya perubahan komponen air dan udara sehingga kualitas air dan udara yang digunakan manusia menjadi lebih buruk karena pencemaran tersebut. Oleh karena itu, untuk menghindari polusi, kita harus senantiasa melakukan sanitasi lingkungan dengan rajin memisahkan sampah organik, sampah anorganik, dan sampah limbah besi agar. Pembuangan sampah pun harus dilakukan pada tempatnya agar tidak mencemari sungai atau kebun yang seharusnya tidak dicemari. Setelah sampah tersebut dipisahkan, maka kita bisa membuat lubang biopori, yakni teknologi sederhana dengan membuat lubang pada tanah yang ditimbun sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah tersebutlah yang nantinya akan menjadi sumber kehidupan flora dan fauna yang berada di dalam tanah sehingga sanitasi lingkungan pun berhasil dilakukan untuk mencegah timbulnya polusi tanah, air, dan udara. Sementara itu, kegiatan sanitasi lingkungan yang lain bisa dilakukan dengan mendaur ulang sampah anorganik seperti kertas atau plastik bekas menjadi produk fashion yang ramah lingkungan serta mengurangi timbunan sampah. Produk tersebut bisa berupa tas, payung, trashbag, atau barang lain. Tapi, kalau kita tidak bisa membuatnya sendiri, serahkan saja pada ahlinya. Sekarang sudah banyak rumah produksi yang khusus mendaur ulang plastik dan kertas bekas demi sanitasi lingkungan. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan santasi lingkungan adalah dengan mengirit bahan bakar dan air. Pengiritan bahan bakar ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan sarana transportasi umum daripada menggunakan motor atau mobil pribadi jika kita hanya berangkat sendirian. Lantas untuk sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan air, kita cukup menghemat air saat mandi atau melakukan aktivitas lain yang memang memerlukan air. Caranya adalah dengan menggunakan shower untuk mandi dan cuci piring. Sementara untuk menyiram tanaman, langsung saja kita gunakan ember agar bisa mengatur dengan baik air yang dikeluarkan untuk menyiram tanaman tersebut. Memulai Sanitasi Lingkungan di Rumah Untuk memulai program sanitasi lingkungan di rumah, kita bisa melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas, seperti memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, membuangnya ke tempat penampungan sampah, mengurangi penggunaan bahan bakar, listrik, dan air, serta mendaur ulang barang-barang agar menjadi barang yang ramah lingkungan. Lantas jika kita memiliki cucian yang cukup sedikit, hindari mencuci dengan menggunakan mesin cuci karena selain membuang energi listrik dan meningkatkan emisi karbon, hal itu juga membuat kita semakin malas saat berada di rumah. Ini fungsi sanitasi lingkungan yang tidak tercantum dalam buku manapun, yaitu menjadikan manusia lebih rajin memelihara lingkungan. Jika termasuk orang yang sibuk, kita bisa menggunakan jasa wet cleaning untuk mengganti jasa dry cleaning yang dikenal tidak ramah lingkungan. Jasa yang dimaksud adalah jasa pencucian pakaian dengan tangan, dibilas dengan air dingin, dan menggunakan sabun lembut yang ramah lingkungan. Selain membantu mencapai tujuan sanitasi lingkungan, jasa tersebut tentu saja membuat kita lebih percaya kalau baju yang dititipkan tidak akan rusak tergores bagian mesin cuci. Sementara itu, untuk sanitasi lingkungan yang bermula dari jenis makanan dan pakaian, kita sebaiknya memilih jenis makanan organik yang ditanam, diproduksi, dan dihasilkan tanpa bahan kimia. Selain rasanya yang enak, makanan jenis ini juga mengandung gizi yang lebih sehat karena tidak terkontaminasi zat-zat lain seperti pestisida atau zat kimia lain. Menggunakan pakaian organik juga merupakan salah satu usaha yang bisa membantu mencapai tujuan sanitasi lingkungan karena bahan kain yang digunakan juga diproses tanpa menggunakan bahan kimia. Namun, karena keamanan dan kenyamanan produk ini, kita masih belum bisa mendapatkannya dengan mudah dan murah. Kemudian, kegiatan lain yang bisa mendukung program sanitasi lingkungan adalah belanja di toko terdekat. Pilihlah toko yang dekat. Kalau bisa sih tidak usah menggunakan kendaraan sehingga selain bisa mengirit bahan bakar, kita juga membuat tubuh lebih sehat dengan berjalan kaki. Saat berbelanja, kita juga bisa memilih barang dengan ukuran besar agar tidak boros. Kita juga bisa menggunakan tas daur ulang yang dibawa sendiri dari rumah. Selain itu, ajak juga anggota keluarga yang lain untuk melakukan tindakan yang sama dalam mencapai tujuan sanitasi lingkungan. Lantas untuk mengurangi emisi karbon di udara, kita juga bisa mendukung sanitasi lingkungan dengan cara mencabut charger saat tidak digunakan atau saat baterai handphone sudah terisi penuh. Kegiatan seperti itu bisa kita mulai dari diri sendiri. Lalu, kita tularkan kepada anggota keluarga dan teman-teman kita secara pelan-pelan sambil memberi tahu manfaat dari proses sanitasi lingkungan tersebut untuk hidup kita di masa mendatang. Sanitasi Lingkungan ala Selebritis Selain terkenal karena kehidupan yang glamor dan serba hedon, ada juga beberapa aktor dan aktris yang justru mendukung program sanitasi lingkungan dengan cara mereka masing-masing. Satu di antaranya adalah aktris penyanyi Christina Aguilera yang menunjukkan kepeduliannya terhadap program sanitasi lingkungan dengan menjadi supporter Natural Resources Defense Council. Dalam tur albumnya, penyanyi terkenal ini juga menolak menggunakan piring, gelas, dan alat makan sekali pakai lainnya. Walaupun dibilang kontribusinya terhadap kesehatan lingkungan masih kecil, namun kita juga bisa memulai hal yang baik seperti dia. Lalu aktris Hollywood, Penelope Cruz, juga mendukung program sanitasi lingkungan dengan cara menggunakan mobil ramah lingkungan serta mendukung pemilihan kota ter’hijau’ di Amerika, di mana pemenangnya akan mendapatkan pelayanan taksi yang ramah lingkungan. Jika ingin mengikuti jejak Penelope Cruz dalam mendukung program sanitasi lingkungan, kita juga bisa mendukung salah satu organisasi hijau yang ada di Indonesia, yaitu Greenpeace. Cek saja webnya! Begitu juga dengan aktor dan aktris lainnya seperti John Mayer, Jennifer Garner, dan Paris Hilton. Mayer mendukung program sanitasi lingkungan di era global ini dengan cara menggelar konser ramah lingkungan. Semua bus yang ditumpangi saat tur menggunakan bahan bakar B20 biodiesel. Selain itu, ia juga menjual merchendise ramah lingkungan, mendaur ulang sampah di backstage, serta memilih makanan organik. Sementara itu, Jennifer Garner menggunakan tas daur ulang untuk berbelanja dan memilih minuman alami untuk mendukung sanitasi lingkungan, sedangkan Paris Hilton mengampanyekan ‘hijau’nya dengan menggunakan baju berbahan serat organik. Kalau aktor dan aktris Hollywood yang glamor saja bisa melakukan kegiatan yang mendukung program sanitasi lingkungan, kenapa kita tidak? Mulai dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang! Nyaman kan kalau lingkungan kita lebih bersih dan sehat?

0 komentar:

Posting Komentar